Jakarta — Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) bekerja sama dengan Universitas Islam As-Syafiiyah (UIA) menggelar Pelatihan Jurnalistik Dasar bagi para siswa Madrasah Aliyah (MA) Nurussaadah, Poltangan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Acara ini berlangsung pada Rabu, 30 Juli 2025 di aula lantai dua MA Nurussaadah dan diikuti oleh sekitar 100 siswa dari kelas 10, 11, dan 12.
Kegiatan ini bertujuan menanamkan literasi digital dan kemampuan jurnalistik sejak dini agar para pelajar mampu menjadi generasi yang aktif, kritis, dan produktif dalam mengelola informasi di era digital.
Dalam sambutannya, Kepala MA Nurussaadah, Sulistianingsih, M.Pd, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi siswa. “Kalian adalah generasi digital, tapi tetap harus cerdas dan bijak dalam bermedsos. Gunakan media sosial untuk hal yang positif dan bermanfaat, bukan sekadar ikut-ikutan,” pesannya.

Pelatihan ini menghadirkan para narasumber dari kalangan profesional dan akademisi, yakni:
-
Ismail Lutan, Ketua Umum PJMI, membawakan materi Teknik Dasar Menulis Berita Digital, sebagai pondasi utama bagi siapa pun yang ingin terjun ke dunia jurnalistik.
-
Setyohadi Wiratmoko, Ketua Bidang Peningkatan SDM PJMI sekaligus Trainer Nasional dan pendiri Rumah Edukasi Digital (RED), mengajarkan teknik pengambilan gambar, suara, dan video agar konten yang dihasilkan lebih berkualitas dan menarik di mata publik.
-
Dita Juwita, M.Pd, Kaprodi BK FKIP UIA sekaligus content creator dengan ratusan ribu pengikut, memberikan tips membuat konten edukatif yang autentik, konsisten, dan berpotensi viral. “Media sosial itu ibarat pisau. Bisa membantu, tapi juga bisa melukai. Maka gunakan dengan bijak dan penuh tanggung jawab,” katanya.
-
Dr. Sabar Lesmana, Wakil Dekan UIA, menekankan pentingnya ketahanan mental dalam menghadapi gempuran informasi digital. Ia juga mengajak siswa untuk melanjutkan studi ke UIA yang memiliki motto “tempat berpadunya ilmu dan agama”, sebagai bekal menghadapi tantangan zaman.

Sementara itu, Ketua Umum PJMI, Ismail Lutan, menyampaikan bahwa pelatihan jurnalistik ini merupakan bagian dari program literasi organisasi untuk generasi muda. “Di era informasi yang begitu cepat dan liar, anak muda harus punya kemampuan untuk menyaring, memahami, dan menyebarkan informasi secara bertanggung jawab,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari para peserta yang aktif bertanya dan mencoba langsung praktik membuat konten dan menulis berita. Diharapkan, pelatihan ini dapat menjadi langkah awal lahirnya jurnalis-jurnalis muda yang kritis, kreatif, dan berintegritas.

