Kemajuan suatu negeri tak lepas dari seberapa besar kualitas sumber daya manusianya. Sesuai dengan Asta Cita ke – 4 Presiden Prabowo yaitu Memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas, maka kualitas sumber daya manusia menjadi sangat penting, khususnya dalam mewujudkan Indonesia Emas 1945.
Untuk mendukung terwujudnya generasi emas Indonesia diperlukan pendidikan yang bermutu. Mutu pendidikan dibangun juga dari kualitas guru-guru sebagai garda terdepan pendidikan, salah satunya guru PAUD. Masa usia dini adalah masa peka dimana semua aspek perkembangan bertumbuh dengan pesat, sehingga masa ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan layanan pendidikan yang bermutu.
Namun kenyataannya, masih banyak guru-guru PAUD yang belum memiliki kualifikasi akademik S-1. Data menunjukkan bahwa ratusan ribu guru belum memiliki kualifikasi akademik S-1/D-4 guru. Hal itu mendorong pemerintah untuk melakukan upaya-upaya penuntasan. Salah satunya strategi “Program Pemenuhan Kualifikasi Akademik S-1/D-4 Guru” melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau (RPL) di perguruan tinggi.
Pada tahun 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menetapkan sasaran sejumlah 12.500 guru terdiri dari 5.292 guru PAUD formal dan 7.208 guru SD untuk berkesempatan mengikuti pembelajaran di perguruan tinggi dalam meraih gelar sarjana S-1. Kesempatan berharga ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi guru-guru untuk terus bersemangat dalam belajar dan meningkatkan kompetensi agar dapat memberikan layanan pembelajaran yang dapat membangun berbagai kemampuan anak.
Langkah strategis yang digawangi pemerintah ini, mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Prof Sofia Hartati, selaku ketua APG PAUD memberikan apresiasi atas upaya ini. Menurutnya, program pemenuhan kualifikasi guru ini salah satu upaya pemerintah yg sangat bagus dalam menghargai guru yang belum memenuhi ketentuan Undang-Undang yang harus berkualifikasi S1.
“Kami sangat mengapresiasi upaya ini semoga guru-guru kita khususnya GURU PAUD//TK dan SD menjadi sangat terbantu dan termotivasi untuk menjadi guru yg berkualitas. Sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan” tutur Prof Sofia.
Untuk membangun generasi emas Indonesia melalui peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru PAUD, butuh tekad bersama seluruh stakeholder terkait seperti Kemendikdasmen, Kemdiktisaintek dalam hal ini LPTK dan Pemda untuk sinergi dalam menyukseskan program ini. Harapannya, mimpi ini bisa terwujud dengan semangat kolaborasi atas berbagai pihak.
Sebagai lembaga profesi guru TK, IGTKI pun menyambut baik atas inisiasi pemerintah telah memperhatikan guru-guru PAUD. Ibu Nur Sriyati, selaku ketua IGTKI menyampaikan bahwa Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI-PGRI) memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Direktorat Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal, Kemendikdasmen yang telah menghadirkan Program Pemenuhan Kualifikasi Akademik S-1/D-4 Guru.
“Program ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini melalui pemenuhan kualifikasi akademik guru PAUD Formal, khususnya guru TK. Kami percaya bahwa dengan semakin banyak guru TK yang menempuh pendidikan S-1/D-4, kualitas layanan PAUD akan semakin profesional dan bermutu.” tuturnya.
Sebagai organisasi profesi guru TK terbesar di Indonesia, IGTKI-PGRI mendukung penuh program ini dan menghimbau kepada seluruh guru TK yang belum S-1/D-4 agar segera mendaftar dan memanfaatkan kesempatan berharga ini.
Selanjutnya, Sriyati mengajak semua pihak untuk bahu membahu turut mendukung keberhasilan program ini.
“Mari bersama kita sukseskan program ini demi terwujudnya guru TK yang unggul, berdaya saing, dan mampu mencetak generasi emas Indonesia.” pungkasnya.
Ketua Bidang Pendidikan Pimpinan Pusat Yayasan Pendidikan Muslimat NU sekaligus Staf Ahli KemenPPA, Prof Zahrotun Nihayah, menyampaikan bahwa Program beasiswa S1/DIV untuk peningkatan kualitas guru sangat penting untuk mempercepat ketertinggalan pendidikan di Indonesia, agar segera bisa mencapai pendidikan yang berkualitas. Program ini juga sejalan dengan Asta Cita ke – 4 bahwa pengembangan SDM dan kesetaraan gender, maka peningkatan kualitas pendidikan, kualitas guru sebagai ujung tombak pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang berkualitas. Sehingga pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan dapat terwujud.
Beliau menekankan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional maka pengembangan kompetensi guru menjadi sangat penting.
“Mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan nilai-nilai agama, memastikan bahwa aksesibilitas pendidikan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.” tambahnya.
Percepatan pemenuhan kualifikasi akademik S1/DIV merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu, memastikan seluruh guru merata kualitasnya sehingga layanan pendidikan pun meningkat untuk memastikan generasi Emas bagi Indonesia.*(HADI)