Jakarta-Indonesia

Google kembali menggebrak dunia teknologi dengan meluncurkan Veo 3, sebuah terobosan AI generatif untuk membuat video otomatis dari teks. Teknologi ini menawarkan fitur canggih seperti resolusi 4K, audio asli, dan efek visual realistis—membuatnya jadi salah satu tools paling menjanjikan di industri kreatif digital.

Dengan hanya mengetik deskripsi, pengguna bisa menghasilkan video sinematik dengan latar buram ala mode potret ponsel pintar. Hasilnya tampak estetis dan profesional, cocok untuk content creator, sineas, hingga pelaku periklanan digital.

Tak hanya itu, Google juga merilis aplikasi pendamping bernama Flow, yang memungkinkan pengguna mengatur gerakan kamera, sudut pandang, transisi, bahkan memperluas bidikan—mirip seperti menyutradarai film, tapi dengan bantuan AI.

Veo 3 juga dibekali kemampuan text-to-video yang lebih cerdas, dengan fitur improved prompt adherence yang membuat AI merespons perintah teks secara akurat dan kontekstual. Bahkan, pengguna bisa melihat preview karakter dan objek sebelum rendering final dimulai.

Yang paling mencolok adalah kemampuan Veo 3 untuk menghasilkan audio native secara otomatis—mulai dari dialog karakter yang sinkron dengan gerakan bibir hingga efek suara latar. Artinya, tak perlu lagi proses editing audio terpisah.

Menurut berbagai ulasan, Veo 3 sudah setara dengan standar industri perfilman, dengan peningkatan besar dari versi sebelumnya. Teknologi ini bahkan bisa mensimulasikan fisika dunia nyata, seperti cahaya, bayangan, dan gerakan objek yang lebih halus dan nyata.

Meski belum bisa diakses secara luas, semua fitur lengkap Veo 3 tersedia lewat paket premium Google AI Ultra seharga sekitar $125 per bulan. Sebuah harga yang sepadan untuk masa depan produksi video berbasis AI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *