Jakarta-Indonesia

Di balik puing-puing dan debu bencana, ada cerita-cerita kemanusiaan yang layak dibagikan. Untuk itulah para relawan bencana kini dilatih jadi content creator, agar kisah-kisah dari lapangan bisa menjangkau lebih banyak hati dan tangan yang peduli.

Dalam sebuah pelatihan intensif yang melibatkan puluhan relawan dari berbagai daerah rawan bencana, para peserta belajar teknik dasar membuat konten digital: mulai dari merekam video singkat, menulis caption yang menyentuh, hingga mengelola media sosial yang berdampak.

Yang membimbing mereka adalah para trainer dari Rumah Edukasi Digital—komunitas edukator digital yang selama ini dikenal aktif mengangkat suara-suara dari akar rumput.

“Relawan biasanya paling tahu kondisi lapangan, tapi jarang punya waktu atau skill untuk mendokumentasikan. Di sinilah kami masuk, agar cerita mereka bisa sampai ke publik,” ujar Setyohadi Wiratmoko, salah satu trainer.

Pelatihan ini dirancang praktis dan langsung bisa dipakai. Para relawan mempraktikkan cara mengambil gambar di tengah kondisi darurat, memilih narasi yang empatik, dan membangun kepercayaan lewat konten.

“Sekarang saya tahu, satu video singkat bisa menggerakkan donasi atau sukarelawan baru,” kata Rendi, relawan dari Lombok yang pernah turun saat gempa.

Dengan bekal sebagai content creator, para relawan kini tak hanya jadi garda terdepan aksi kemanusiaan—tapi juga penyampai pesan harapan dari tengah krisis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *