Jakarta-Indonesia

Pelatihan Digital Marketing bagi Siswa Sekolah Rakyat Ancol oleh Rumah Edukasi Digital

Suara ombak terdengar lirih dari kejauhan, bersahutan dengan semangat anak-anak muda yang memenuhi ruang kelas sederhana di Sekolah Rakyat Ancol, Jakarta Utara. Bukan kelas biasa. Hari itu, mereka belajar hal yang tak diajarkan di kurikulum sekolah formal: digital marketing.

Program ini digagas oleh Rumah Edukasi Digital, sebuah komunitas penggerak literasi teknologi untuk anak muda marginal. Mereka percaya, teknologi bukanlah milik segelintir orang kota berduit atau lulusan universitas. Di tangan yang tepat, seperti anak-anak pesisir ini, teknologi bisa menjadi alat perjuangan sosial dan ekonomi.

Membuka Jendela Dunia Digital

Pelatihan dimulai dengan pengenalan dunia digital marketing—apa itu branding, bagaimana cara kerja media sosial, hingga strategi sederhana memasarkan produk secara online. Dalam satu sesi, siswa diajak membuat akun bisnis di Instagram, merancang konten sederhana, dan bahkan mencoba membuat iklan dengan bujet nol rupiah.

“Aku baru tahu kalau jualan itu bukan cuma soal barang, tapi juga cerita,” kata Adit, siswa kelas 11 yang kini tengah membantu ibunya menjual keripik rumahan lewat TikTok.

Pelatihan ini tidak hanya teoritis. Para peserta langsung praktik, mulai dari membuat foto produk, menulis caption yang menarik, hingga memahami algoritma media sosial. Dalam sesi khusus, mentor dari Rumah Edukasi Digital juga mengundang content creator muda yang telah sukses dari latar belakang serupa—agar para siswa bisa melihat bahwa “orang seperti mereka pun bisa.”

Teknologi untuk Emansipasi Ekonomi

Kebanyakan siswa Sekolah Rakyat Ancol berasal dari keluarga nelayan dan buruh harian. Jarak mereka dengan dunia digital terasa jauh. Namun lewat pelatihan ini, jarak itu mulai terpangkas. Salah satu target dari program ini adalah menciptakan digitalpreneur lokal—anak muda pesisir yang mampu mandiri secara ekonomi lewat dunia digital.

“Di sinilah letak keadilan digital,” ujar Rani Maharani, pendiri Rumah Edukasi Digital. “Bukan sekadar mengajarkan teknologi, tapi memindahkan akses dan kekuatan ke tangan mereka yang selama ini tidak mendapatkannya.”

Program pelatihan ini juga didukung oleh sejumlah mitra, termasuk startup lokal dan relawan digital marketer yang ingin berkontribusi. Mereka bekerja sama membuat modul yang sederhana namun aplikatif.

Masa Depan Dimulai dari Sini

Pelatihan digital marketing ini baru langkah awal. Rumah Edukasi Digital berencana mengembangkan program inkubasi bisnis digital kecil, di mana siswa bisa mengembangkan brand lokal mereka sendiri—dari makanan ringan, kerajinan tangan, hingga jasa desain dan konten.

Semangat yang terpancar dari wajah para siswa menjadi bukti bahwa pendidikan bisa benar-benar mengubah arah hidup. Di tengah keterbatasan, mereka menemukan harapan baru dalam layar smartphone mereka—bukan sekadar untuk hiburan, tetapi untuk menciptakan masa depan.

Ancol bukan hanya tentang pantai dan wisata. Di sudut kecilnya, anak-anak muda sedang belajar menjinakkan algoritma dan menjangkau dunia. Dan di balik semua itu, Rumah Edukasi Digital berdiri sebagai jembatan perubahan—mengantar mereka menuju dunia digital dengan keberanian dan kepercayaan diri.


 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *